Oleh: Hadid Aulia
Pamulang – Disepanjang jalan Pamulang-Pondok Cabe, terdapat
banyak tempat makan hingga tongkrongan yang nyaman dan bersahabat dengan
kantong. Mulai dari tempat yang mewah harga dan pelayanannya, hingga sederhana
dan ramah pelayanannya dapat dijumpai dengan mudah.
Mulai
dibuka sejak tahun 2018, Angkringan Semar Gaplek yang berlokasi di Jl. Pondok
Cabe Raya, Pamulang, Tangerang Selatan banyak didatangi orang. Mulai dari orang
tua hingga anak muda datang silih berganti. Kuliner malam satu ini menawarkan
nuansa seperti sedang berada di Yogyakarta. Mulai dari lampu, lesehan kaki
limanya, hingga citarasa makanan yang ada tidak jauh berbeda dengan tempat
asalnya.
“Sebenernya,
kalau dibilang angkringan dibilangnya malam itu engga. Apalagi sekarang
angkringan yang ada dipusat kota sudah jadi tempat destinasi, tempat nongkrong,
interaksi. Dulu tuh angkringan yang identik dengan suatu yang kumuh, gelap,
jadul sekarang udah agak bergeser. Makanya waktu pertama saya buka, itu mau
merubah image namun tetap mempertahankan kaki limanya. Jadi ga cuma untuk orang
tua, anak muda juga sudah mulai masuk.” Ucap Kosik, pemilik.
Menu
makanan yang beragam serta harga yang bersahabat membuat banyak orang tertarik
untuk datang dan berlama-lama ditempat ini.
“dari
awal sampai sekarang belum pernah menaikan belum pernah menaikan. Untuk harga
sate-satean 3000, untuk nasi 2000” Lanjutnya.
Dari
awal berdiri hingga saat ini, Angkringan Semar telah membentangkan sayap
usahanya ke bebagai tempat, serta memiliki banyak mitra yang bekerjasama
dengannya.
“Pertama
emang disini pada Agustus 2018, alhamdulilah sekarang ada 2 cabang di Pasar
Cimanggis, dan Serua. Malah kita lagi ngerintis untuk franchise. Kedua kita
juga ada mitra juga dengan angkringan yang lain, mereka jadi reseller kita
juga. Yang kuat dari angkringan semar itu sambelnya, jadi untuk reseller kita
ga kasih sambel” Ucap Kosik.
Angkringan
Semar berhasil survive dari keadaan yang ada, mulai dari tutup sementara hingga
buka kembali dan mengikuti peraturan pemerintah semua sudah dilakukan.
“belum
lama kita sempet closing jam 9, pernah ngalamin juga. Terus sebelumnya juga pas
pertama pemberlakuan PSBB itukan juga ketat sekali. Kita tetap ngikutin arahan
dari pemerintah”
Dengan
konsidi pandemi saat ini, membuat berbagai sektor usaha mengalami kerugian. Hal
ini pun juga dialami olehnya.
“Yaa omsetnya ilang satu nol nya, berarti tinggal 10% kan yaa. kita ga ngomong ilang istilahnya turun 50%. Ya luar biasa pengaruhnya, apalagi untuk kuliner malam ya” Pungkasnya. (HA)
Komentar
Posting Komentar