Oleh: Hadid//Tiara
Ciputat – Mendongeng menjadi kegiatan yang banyak digemari oleh anak-anak. Namun saat ini, sepertinya kegiatan mendongeng sudah jarang dilakukan oleh siapa pun. Sejak tahun 2009, Awam Prakoso (47) dengan Kampung Dongeng yang didirikan olehnya di daerah Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan. Dia berhasil kembali menghadirkan dongeng dimasyarakat.
“Sebetulnya awalnya saya ingin, tujuannya adalah ingin menggerakan kembali. Agar orang tua kembali dekat dengan anaknya untuk berbagi cerita, membacakan cerita. Namun sampai sekarang tidak mudah. Sehingga saya menjadi partner. Bersinergi bersama orang tua, untuk itu kita menghadirkan panggung-panggung cerita yang didalamnya memuat pesan mulia dan bermakna” Jelas Awam Prakoso, Pendiri Kampung Dongeng Indonesia.
“2009 mendirikan namanya kampung dongeng Indonesia.
Dari situ kemudian disambut masyarakat, dibantu” Lanjutnya.
Dongeng dari dahulu hingga saat ini masih sama, namun
yang berbeda adalah penyajian dan cara penyampaiannya kepada anak. Saat ini
anak-anak sudah banyak dikenalkan dengan gadget, bahkan kecanduan karena
penggunaannya yang berlebihan. Dengan dongeng, kedekatan antara anak dan orang
tua akan semakin harmonis.
“Sebenarnya dongeng itu dari dulu hingga saat ini
sama, tergantung cara penyajiannya saja. Walaupun dirumah itu sudah banyak
sekali gadget, tetapi ketika anak dibacakan dongeng oleh orang tuanya. Maka itu
menjadi sesuatu yang spesial dan berbeda. Makanya dongeng ini sangat penting. Saat
disajikan, anak tidak akan menolak. Malah justru akan terlibat didalam sebuah
alur cerita. Jadi ini sangat, sangat tidak terpengaruh dengan adanya gadget
sendiri” Ujarnya.
Mudah untuk mempelajari dan masuk kedalam dunia
dongeng. Bisa dengan melihat keadaan sekitar, kemudian disampaikan dengan alur
cerita, dan dibawakan dengan penuh ekspresi. Berdongeng dapat dilakukan dan
dipelajari oleh siapa saja. Asal ada kemauan untuk belajar, semua dapat
dilakukan.
“Belajar yang baik pendongeng itu adalah dari
anak-anak itu sendiri. Ketika minta uang jajan, menangis, ketawa dan gembira.
Itulah yang akan menjadi bahan-bahan dan tokoh-tokoh dalam cerita yang akan
menjadi observasi pembelajaran yang paling kuat dalam mendongeng. Kemudian
belajar dari pendongeng-pendongeng lainnya” ujarnya.
“Jadi banyak sekali guru-guru dongeng sebelumnya yang kita memang saksikan. Tapi kita tidak bisa banyak-banyak belajar dari dekat. Menonton televisi, menonton pertunjukannya, bagi saya itu si sudah belajar” Lanjutnya.
Kampung Dongeng ada dibeberapa daerah di Indonesia.
Ada di 27 Provinsi, dan di 160 Kota Kabupaten tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Lebih dari 1500 relawan tergabung bersama Kampung Dongeng Indonesia. Tidak
harus bisa telebih dahulu, siapa saja bisa belajar untuk mendongeng dan jadi
pendongeng.
“Sebaiknya, kalau saya lebih senang memilih yang belum bisa dulu. Atau yang sudah bisa tetapi mengkosongkan gelas keilmuannya atau literasi yang sudah dipelajarinya. Karena disini akan berbeda. Jadi ketika kita megajarkan dari awal, itu mudah sekali. Mendongeng dan jadi pendongeng itu bisa” Pungkasnya. (HA/TS)
Komentar
Posting Komentar